Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 09:01:51【Tempat Makan】570 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(931)
Artikel Terkait
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam
- SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG
- Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
Resep Populer
Rekomendasi

UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih

Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza

Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok